Kabupaten Boyolali menjadi Kabupaten
di Indonesia yang terpilih menjadi tempat penyelenggaraan Hari Pangan
Sedunia (HPS) ke-36. HPS ini diselenggarakan pada
tanggal 28-30 Oktober tahun 2016 yang lalu dan diisi dengan pameran
teknologi dan Demonstrasi usaha tani gabungan kelompok (Dem Area)
tersebut akan menggunakan lahan di Boyolali seluas 100 hektare di
Kecamatan Banyudono, Desa Trayu.
Dan kebetulan, saya dan teman sekelas berkesempatan untuk menghadiri acara tersebut. Karena diundang langsung secara resmi dari pihak pemerinah. Waktu itu kami di pandu oleh Bapak Safaudin dan Bapak Subandiyo.
Dan kebetulan, saya dan teman sekelas berkesempatan untuk menghadiri acara tersebut. Karena diundang langsung secara resmi dari pihak pemerinah. Waktu itu kami di pandu oleh Bapak Safaudin dan Bapak Subandiyo.
Pemilihan
lokasi di Boyolali didorong pertimbangan banyaknya keanekaragaman
pangan yang tumbuh di tanah Boyolali. Hal tersebut menunjukkan bukti
diversifikasi pangan yang bisa dikembangkan untuk menopang kedaulatan
pangan.
Tema HPS Internasional adalah "Climate is Changing, Food and Agriculture Must Too" sedangkan tema HPS Nasional adalah "Membangun Kedaulatan Pangan Berkelanjutan Mengantisipasi Era Perubahan Iklim".
Hari Pangan Sedunia diperingati setiap tahun pada tanggal 16 Oktober, tanggal ketika Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO), lembaga Perserikatan Bangsa-Bangsa, didirikan pada tahun 1945.
Hari Pangan Sedunia didirikan oleh negara-negara anggota FAO pada konferensi umum ke-20 bulan November 1979. Delegasi Hongaria
Menteri Pertanian dan Pangan, Dr. Pal Romany berperan penting pada
konferensi tersebut dan mengusulkan ide perayaan Hari Pangan Sedunia.
Hal ini telah diperhatikan setiap tahun di lebih dari 150 negara,
meningkatkan kepedulian terhadap masalah kemiskinan dan kelaparan.
Sejak tahun 1981, Hari Pangan Sedunia
mengadopsi berbagai tema untuk perayaan tiap tahunnya dengan tujuan
menekankan pada bagian penting dari dunia pangan yang memerlukan
perhatian khusus.
Tahun | Tema | Terjemahan |
---|---|---|
2009 | Achieving food security in times of crisis | Mencapai keamanan pangan pada masa krisis |
2008 | World Food Security: the Challenges of Climate Change and Bioenergy | Keamanan Pangan Dunia: Tantangan Perubahan Iklim dan Bioenergi |
2007 | The Right to Food | Hak untuk Pangan |
2006 | Investing in agriculture for food security | Berinvestasi di agrikultura untuk keamanan pangan |
2005 | Agriculture and Intercultural Dialogue | Agrikultura dan Dialog Antar Budaya |
2004 | Biodiversity for Food Security | Biodiversitas untuk Keamanan Pangan |
2003 | Working Together for an International Alliance Against Hunger | Bekerja Bersama-sama untuk Aliansi Internasional Melawan Kelaparan |
2002 | Water: Source of Food Security | Air: Sumber Keamanan Pangan |
2001 | Fight Hunger to Reduce Poverty | Lawan Kelaparan untuk Mengurangi Kemiskinan |
2000 | A Millennium Free from Hunger | Satu Milenia Bebas dari Kelaparan |
1999 | Youth Against Hunger | Pemuda Melawan Kelaparan |
1998 | Women Feed The World | Wanita Memberi Makan Dunia |
1997 | Investing in Food Security | Berinvestasi di Keamanan pangan |
1996 | Fighting Hunger and Malnutrition | Melawan Kelaparan dan Malnutrisi |
1995 | Food For All | Pangan untuk Semua |
1994 | Water For Life | Air untuk Kehidupan |
1993 | Harvesting Nature's Diversity | Menuai Diversitas Alam |
1992 | Food and Nutrition | Pangan dan Nutrisi |
1991 | Trees for Life | Pepohonan untuk Kehidupan |
1990 | Food for the Future | Pangan untuk Masa Depan |
1989 | Food and the Environment | Pangan dan Lingkungan |
1988 | Rural Youth | Pemuda Desa |
1987 | Small Farmers | Petani-petani Kecil |
1986 | Fishermen and Fishing Communities | Nelayan dan Komunitas Nelayan |
1985 | Rural Poverty | Kemiskinan Desa |
1984 | Women in Agriculture | Wanita dalam Agrikultura |
1983 | Food Security | Keamanan Pangan |
1982 | Food Comes First | Pangan Adalah Utama |
1981 | Food Comes First | Pangan Adalah Utama |
Perhatikan bahwa ketahanan pangan (food security)
paling sering menjadi tema dalam perayaan Hari Pangan Sedunia. Hal ini
penting karena ketahanan pangan merefleksikan kemampuan rata-rata
individu untuk mendapatkan makanan dan ketersediannya. Bahkan hal ini
dibahas dalam puncak pertemuan dunia mengenai ketahanan pangan yang
diajukan direktur FAO.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar